Apakah Segmentasi Itu?
Segmentasi adalah proses membagi pasar ke dalam
grup-grup konsumen potensial dimana masing-masing grup memiliki karakter yang
sama dan cenderung memiliki perilaku pembelian yang sama. Tujuan dari melakukan
segmentasi adalah untuk menganalisa pasar, menemukan ceruk-ceruk (niche) pasar
dan agar dapat mengembangkan kompetisi perusahaan.
Kesuksesan
sebuah strategi pemasaran tidak bisa lepas dari cara memahami dan mendalami
pasar yang kita sasar. Ada produk yang mencoba menembak satu jenis pasar yang
homogen, tetapi ada produk yang menembak beberapa jenis pasar. Kenyataannya
memang tidak semua elemen dalam marketing mix dapat memenuhi setiap jenis
pasar. Oleh karena itu sangatlah penting bagi perusahaan untuk memilah-milah
terlebih dahulu pasar mereka sebelum menjalankan strategi pemasaran.
Segmentasi
juga dapat didefinisikan secara sederhana sebagai proses membagi sebuah pasar
menjadi kelompok-kelompok lebih kecil, dimana setiap kelompoknya memiliki
sifat-sifat yang relatif seragam (homogen). Istilah segmentasi biasanya
langsung dikaitkan dengan istilah targeting, yakni upaya untuk memilih
segmen-segmen spesifik yang paling berpotensi untuk membeli produk kita.
Syarat-syarat Segmentasi :
·
Dapat
diukur
·
Dapat
dicapai
·
Cukup
besar atau cukup menguntungkan
·
Dapat
dibedakan
·
Dapat
dilaksanakan
Tingkat
Pembelian mempunyai
kebutuhan dan keinginan yang unik. Setiap pembeli, berpotensi menjadi pasar
yang terpisah. Oleh karena itu segmentasi pasar dapat dibangun pada beberapa tingkat
yang berbeda.
·
Pemasaran massal
Pemasaran massal berfokus pada produksi massal, distribusi massal, dan promosi massal untuk produk yang sama dalam
cara yang hampir sama keseluruh konsumen.
·
Pemasaran segmen
Pemasaran segmen menyadari bahwa
pembeli berbeda dalam kebutuhan, persepsi, dan perilaku pembelian.
·
Pemasaran ceruk
Pemasaran ceruk (marketing niche)
berfokus pada sub-group di dalam segmen-segmen. Suatu ceruk
adalah suatu grup yang didefiniskan dengan lebih sempit.
·
Pemasaran mikro
Praktik penyesuaian produk dan
program pemasaran agar cocok dengan citarasa individu atau lokasi tertentu.
Termasuk dalam pemasaran mikro adalah pemasaran lokal dan pemasaran individu.
Manfaat segmentasi pasar : :
·
Penjual
atau produsen berada dalam posisi yang lebih baik untuk memilih
kesempatan-kesempatan pemasaran.
·
Penjual
atau produsen dapat menggunakan pengetahuannya terhadap respon pemasaran yang
berbeda-beda, sehingga dapat mengalokasikan anggarannya secara lebih tepat pada
berbagai segmen.
·
Penjual
atau produsen dapat mengatur produk lebih baik dan daya tarik pemasarannya.
Targeting
Targeting sesungguhnya adalah
strategi mengalokasikan sumber daya perusahaan secara efektif. Karena sumber
daya Anda selalu terbatas. Ini menyangkut bagaimana Anda melakukan ‘fitting’
perusahaan Anda ke dalam segmen target market yang Anda pilih.
Sekedar mengulas sekilas mengenai konsep targeting, biasanya ada tiga kriteria yang harus dipenuhi perusahaan mana pun pada saat mengevaluasi dan menentukan segmen mana yang mau dibidik.
Sekedar mengulas sekilas mengenai konsep targeting, biasanya ada tiga kriteria yang harus dipenuhi perusahaan mana pun pada saat mengevaluasi dan menentukan segmen mana yang mau dibidik.
Yang pertama adalah memastikan bahwa segmen pasar yang Anda pilih itu
cukup besar dan cukup menguntungkan bagi perusahaan. Selain itu pula dilihat
betapa potensi pertumbuhan pasarnya. Mungkin sebuah pasar saat ini ada yang
kecil dari segi ukurannya, namun ke pertumbuhannya pesat sehingga ke depannya
berpotensi untuk menjadi pasar yang besar.
Kriteria kedua adalah strategi targeting ini harus didasarkan pada
keunggulan kompetitif perusahaan yang bersangkutan. Keunggulan kompetitif
merupakan cara untuk mengukur apakah perusahaan itu memiliki kekuatan dan
keahlian yang memadai untuk mendominasi segmen pasar yang dipilih.
Kriteria ketiga adalah bahwa segmen pasar yang dibidik itu harus didasarkan
pada situasi persaingannya. Anda harus mempertimbangkan situasi persaingan yang
secara langsung atau tak langsung mempengaruhi daya tarik target segment Anda.
Dari penjelasan di atas, sudah
terlihat betul bahwa praktek targeting tidak lagi relevan di era ini. Kenapa?
Pertama, alasan yang paling mendasar adalah karena prinsip targeting tidak
sejalan dengan nilai horisontal. Targeting adalah langkah yang dilakukan oleh
perusahaan. Jadi, suka-tidak suka, setuju-tidak setuju, seseorang bisa menjadi
target market sebuah perusahaan.
Karena dunia semakin horisontal,
konsumen dan pemasar menjadi sejajar. Konsumen tidak (mau) lagi diperlakukan
sebagai target untuk dibidik atau objek pemasaran, namun sebagai subjek,
sebagai manusia yang sama dengan Anda, sebagai mahluk yang immuned alias kebal
terhadap bidikan pemasar. Kedua, langkah strategi awal yang dilakukan oleh
perusahaan di era New Wave ini bukan lagi sekedar mensegmen atau memetakan
kelompok konsumen (segmentation), namun melakukan praktek komunitisasi
(communitization). Artinya kita melakukan eksplorasi dan meninjau lebih dalam
komunitas konsumen yang sekiranya pas untuk diajak berhubungan secara
horisontal dan strategis.
Positioning
Merupakan
proses untuk merancang suatu citra atau nilai sehingga konsumen dalam segmen
sasaran memahami apa yang ditawarkan perusahaan atau memahami merek jika
dibandingkan dengan para pesaingnya. Dalam melakukan hal ini, pemasar
menyampaikan pesan pada konsumen dan mencoba membangun keunggulan kompetitif
yang diharapkan bisa mengundang minat konsumen dalam segmensasaran.
Positioning menjadi
unsur penting perencanaan pemasaran, karena keputusan positioning berimplikasi langsung pada keseluruhan bauran
pemasaran. Karena itu, bauran pemasaran bisa dilihatsebagai rincian taktis dari
strategis positioning perusahaan. Misalnya, bila perusahaan mengejar positioning
kualitas tinggi, hal ini tidak cukup dicerminkan lewat mutu produk atau
layanannya, tetapi juga lewat setiap elemen dalam bauran pemasaran
misalnya harga, pola distribusi, style iklan, dan layanan paska jual. Tanpa
konsistensi ini, tingkat kepercayaan terhadap strategi positioning akan merosot
drastis.
Untuk
beberapa perusahaan, pemilihan strategi positioning ini bersifat langsung.
Sehingga, bila strategi positioning atau citra tertentu sudah terbangun
dalam pasar, nampaknya ada manfaat sinergis yang diperoleh dengan mengadopsi
pendekatan yang sama di pasar baru atau
dengan produk baru. Namun bagi perusahaan lain, pemilihan strategi positioning ini sedikit kabur atau lebih
sulit dan ujung-ujungnya perusahaan mengejar posisi yang sama sebagaimana beberapa
pesaing lain di pasar. Jika ini terjadimaka tingkat dan biaya persaingan
akan meningkat tajam. Karena itu, pemasar mesti memutuskansecara rinci basis
diferensiasinya. Dengan kata lain, perusahaan mesti mengidentifikasi dan
membangunseperangkat benefit atau keunggulan kompetitif yang mampu memikat
pasar sasaran dan kemudiandengan efektif menyampaikan benefit-benefit ini.